Selasa, 29 Juli 2014

Sejarah Wireless


Sejarah Singkat Wireless


Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps. Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spread spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.

Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal 2Mbps.

Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode 802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang menggunakan kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b, dan sebaliknya.

Peralatan / Hardware Wireless

Peralatan / Hardware untuk Pembuatan Wireless

Wireless tidak mungkin dapat langsung terbentuk begitu saja. Ada beberapa alat yang mendukung wireless, antara lain :

1. Access Point

Fungsi Access Point ibaratnya sebagai Hub/Switch di jaringan lokal, yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga anda, di access point inilah koneksi internet dari tempat anda dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.

 2. Antena Omni



Untuk memperluas coverage area hingga beberapa Kilometer, anda memerlukan antena omni eksternal, meski ketika anda membeli access point sudah dilengkapi antena omni, namun belumlah cukup karena hanya berkekuatan sekitar 3-5dB, untuk memperluas area jangkauannya, anda memerlukan antena Omni eksternal, yang rata-rata berkekuatan 15dB. Antena Omni ini memiliki pancaran atau radiasi 360 derajat, jadi cocok bisa menjangkau client dari arah mana saja.

3. Kabel Pigtail/Kabel Jumper



Kabel Pigtail atau kabel jumper diperlukan untuk menghubungkan antara antena omni dengan dengan access point, perhatikan panjang maksimal yang diperlukan hanya 1 meter, selebih dari itu anda akan mengalami degradasi sinyal(loss dB) Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana type konektor disesuaikan dengan konektor yang melekat pada access point anda. 

4. POE (Power Over Ethernet)


Agar kabel listrik tidak dinaikkan ke atas untuk “menghidupkan” access point maka anda memerlukan alat “POE” ini yang fungsinya mengalirkan listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP, dengan alat ini maka anda tidak perlu repot-repot lagi mengulur kabel listrik ke atas tower, lebih praktis dan hemat.

5. Kabel UTP/STP


Meski namanya perangkat wireless, namun peranan kabel juga diperlukan, kabel UTP/STP ini diperlukan untuk menghubungkan antara access point dengan jaringan kabel pada LAN lokal anda, jadi di bawah dia bisa ditancapkan ke komputer Gateway/Router atau ke Hub/Switch, pilihlah kabel UTP/STP yang berkualitas baik guna meningkatkan kualitas arus listrik yang dilewatkan melalui POE. 

6. Penangkal Petir (Lightning Arrester)
Sebagai pengaman dari petir maka anda memerlukan alat ini yang berfungsi menyalurkan kelebihan beban listrik saat petir menyambar ke kabel pembumian(grounding), komponen ini dipasang pada kabel jumper antara perangkat access point dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkal petir umumnya ditanam dengan batang tembaga hingga kedalaman beberapa meter sampai mencapai sumber air. Ingat grounding yang kurang baik akan menyebabkan perangkat wireless tetap rentan terhadap serangan petir.

7. Tower

Guna mendapatkan jangkauan area coverage yang maksimal, anda perlu menaikkan antena omni eksternal ke tempat yang tinggi agar client WLAN anda bisa menangkap sinyal radio anda dengan baik.


PERANGKAT CLIENT WLAN :

  1. Pada sisi client, untuk menangkap sinyal dari “antena omni” anda maka perangkat client sbb : Untuk Client yang jaraknya dari tempat pemancar kurang dari 1 KM, lebih ekonomis jika menggunakan wajan bolic, dimana pada perangkat tersebut biasanya sudah dilengkapi dengan USB Wifi, yang disambungkan dengan kabel UTP plus kabel extended USB, jadi langsung anda bisa menancapkannya ke komputer.
  2. Apabila jarak client lebih dari 1 KM, anda membutuhkan 2 perangkat, pertama, access point dan kedua antena eksternal pengarah atau type grid untuk menangkap sinyal dari pemancar anda. Berikut rekomendasinya :
  • Jarak 0-1 KM, pakailah wajan bolic lebih ekonomis
  • Jarak 1-2 KM, Akses poin merk Edimax/Minitar/Linksys, antenanya anda bisa pakai Yagi atau Backfire
  • Jarak 2-3 KM, Akses poin merk Edimax/Minitar/Linksys, antena Grid 24db
  • Jarak 3-10 KM. Akses poin merk Senao SL2611/Mikrotik, antena Grid 24db
  • Jarak 10 KM lebih, Akses poin merk Senao ECCB3220/Mikrotik, antena Grid 24db
sumber : http://mfadhiil.blogspot.com/2013/04/peralatan-untuk-membangun-jaringan.html

Topologi Wireless

Topologi Wireless


1. Independent Basic Service Set (IBSS)
Topologi paling sederhana adalah tipe Ad Hock, di mana node node yang independen akan saling berkomunikasi secara peer to peer atau poin to point. Standar ini merujuk pada topologi Independent Basic Service Set (IBSS) di mana salah satu node akan ditunjuk sebagai proksi untuk melakukan koordinasi antarmode dalam sebuah grup.




 Proksi ini bertindak sebagai access point atau base station dalam sebuah jaringan yang kompleks. Topologi ad hoc sangat murah diterapkan dan sangat efektif serta mudah dalam pembangunan lingkungan wireless nya, seperti pada ruang koneksi, kelas, atau bahkan lingkungan kerja yang relatif kecil.


 2. Basic Service Set (BSC)

 Topologi yang lebih kompleks adalah topologi infrastruktur, di mana paling sedikit ada satu access point yang bertindak sebagai base station. Access point akan menyediakan fungsi sinkronisi dan koordinasi, melakukan forwadingserta broadcasting paket data. Fungsi ini hamper sama dengan teknologi bridge pada metode jaringan wired (dengan kabel). 




 3. Extended Service Set (ESS)

 Pada topologi ini beberapa access point digunakan untuk meng-cover range are yang lebih luas, sehingga membentuk Extended Service Set (ESS). Mode ini terdiri dari dua atau lebih basic service set yang terkoneksi pada satu jaringan kabel. Setiap access point diatur dalam channel yang berlainan untuk menghindari terjadinya interferensi. Metode ini akan membentuk sel-sel seperti pada jaringan selular. User dapat melakukan roaming ke sel yang lain dengan cukup mudah tanpa kehilangan sinyal

 
Extended service set (ESS) memperkenalkan kemungkinan melakukan forwading dari sebuah sel radio ke sel yang lain melalui jaringan kabel. Kombinasi access point dengan jaringan kabel akan membentuk distribution system (DS).

sumber : danakaabe.blogspot.com/2012/11/topologi-jaringan-wireless.html

Setting Ad-hoc

Setting Ad-Hoc

Settingan ad-hoc bisa kita lakukan sesuai dengan windows yang kita gunakan. Saya akan memberi 3 contoh penyetingan untuk windows sebagai berikut :

1. Windows XP

  • Klik Start> Control Panel> Network Connections.
  • Klik kanan pada wireless network connection, lalu klik Properties
  • Pada Wireless Network Connection Properties, klik tab Wireless Networks
  • Klik Add pada bagian Preferred networks
  • Selanjutnya isilah Network Name (SSID) untuk jaringan yang akan anda buat
  • Jangan lupa untuk mencentang check box This is a computer-to-computer (ad hoc)network: wireless access point are not used
  • Anda juga dapat membubuhkan WEP Password agar koneksi anda aman.
  • Klik OK dan OK lagi untuk menyimpan konfigurasi anda.
Sumber : vharyore.wordpress.com/2009/10/20/adhoc/

2. Windows 7

a . Masuk ke control panel lalu klik pada manage wireless network



b. Kemudian klik add dan pilih create an ad hoc network



c. Tulis ssid atau nama yang anda inginkan pada network name. Dan apabila ingin memberikan password pilih drop down pada security type untuk memilih jenis keamanan yang di inginkan lalu masukkan password yang anda inginkan.

d. Ad hoc sudah selesai dibuat.


Dan silakan sharing folder yang ingin di bagikan kepada laptop teman/orang lain dan expand network pada windows explorer.


e. Namun sebelum dapat melakukan sharing koneksi jangan lupa anda nyalakan wireless kedua buah laptop dahulu dan koneksikan pada ad hoc / AP yg anda buat tadi


Anda mungkin akan menemui kendala ketika ingin meng-copy file pada laptop yang sedang di sharing tadi kok dihadapkan pada password dan username untuk masuk ke folder sharingan tersebut. Hal ini karena anda belum menonaktifkan password protected sharing pada controll panel.

Nah apabila belum melakukannya silakan anda ikuti langkah2 berikut:

1. Masuk ke controll panel dan pilih change advanced sharing settings.



2. Silakan Non aktifkan dengan memilih turn off password protected sharing.



3. Windows 8


1. Buka Start Screen lalu ketikkan cmd
2. Klik kanan dan "Run as administrator"
3. Setelah itu ketikkan..
- "netsh wlan set hostednetwork mode=allow ssid=NAMA JARINGAN key=PASSWORD"
- "netsh wlan start hostednetwork"
Note :
"NAMA JARINGAN" --> Isi dengan nama jaringan sesuai keinginan anda
"PASSWORD" --> Isi dengan password sesuai keinginan anda
'netsh wlan start hostednetwork' --> Untuk menghidupkan jaringan ad-hoc

Setting Access Point

Cara Membuat Pengaturan Access Point



Alat dan bahan :
  • Access Point Lengkap
  • Kabel LAN Straight
  • Laptop berwifi/komputer dengan wifi adapter.

Teori Singkat :
Untuk melakukan komunikasi 2 buah komputer atau lebih pada mode Infrastruktur, semua komputer yang akan dihubungkan dengan jaringan wireless harus memiliki wireless adapter atau untuk Laptop memiliki fasilitas Wi -Fi dan Access Point. Access Point dengan router didalamnya berfungsi/berperan sama seperti switch/Hub. Untuk menyetting wirelless router ini bisa menggunakan Software yang sudah tersedia dalam kemasan atau bisa menggunakan web Browser. Menggunakan web browser umumnya lebih mudah dan praktis.


Cara Kerja :
  • Letakkan Access Point pada tempat yang optimum, biasanya berada di tengah-tengah dan line of sight dengan PC maupun wireless accessories (adapter dan router).
  • Hubungkan AC power adapter ke socket power Access Point.
  • Hubungkan ujung kabel UTP straight ke Access Point (Internet) dan ujung kabel lainnya ke Switch/hub.
  • Jika Access Point sudah dipakai sebelumnya, kita reset terlebih dulu dengan memencet tombol reset di bagian belakang access point selama 30 detik pake paper clip/bolpoint.
  • Nyalakan wifi laptop dan refresh pada wireless network connection. Pastikan sudah terdapat sinyal wifi dari access point kita. Koneksikan laptop dengan sinyal wifi tersebut. Biasanya kalau gak tertulis “default” pasti merek dari access point, misal “linksys”
  • Cek/lihat berapa IP Address/IP Gateway dari sinyal yang kita dapat, kemudian kita buka browser dan ketikkan alamat IP tadi ke dalam address bar. Misal : 192.168.1.1
  • Akan terdapat pop-up menu yang menyuruh kita untuk memasukkan username dan password dari default access point kita. Biasanya “admin” dengan password kosong atau “admin” dengan password “admin” juga. Untuk mengetahui list daftar password default silakan klik di sini. Klik OK dan kita akan menemukan halaman setting berbasis web.
  • Segera ganti password default tersebut. Gantilah dengan kata yang unik dan berisikan kombinasi angka dan huruf.
  • Masukkan IP Public/IP yang ada koneksi internetnya/IP yang ada bandwithnya di bagian Network/Internet Setup. Isikan lengkap dengan IP Address, SubNet Mask, Default Gateway beserta DNS Addressnya.
  • Masukkan IP Local. Biasanya ada yang sudah disetting default, ada juga yang bisa disetting secara manual. Lalu aktifkan (enabled) DHCP Server agar Access Point memberikan alamat IP  pada masing-masing Host secara otomatis.
  • Isikan SSID/Wireless Network Name yang merupakan Nama Access Point/sinyal yang akan terdeteksi di jaringan wireless.
  • Abaikan/defaultkan settingan yang lainnya. Jangan lupa klik Save Settings.
Sumber : andikacintadamai.wordpress.com/setting-access-pointwireless-router/

Antena Wireless

Bentuk - Bentuk Antena Wireless

Pada dasarnya ada beberapa tipe antenna yang biasa digunakan untuk operasional jaringan wireless Internet, diantaranya:

a. Antena Omnidirectional, biasanya digunakan pada Akses Point untuk memberikan akses klien dalam radius 360 derajat.
b. Antena Sectoral, biasanya digunakan pada Akses Point untuk memberikan akses Internet pada klien dalam radius tertentu, biasanya 90 derajat, 120 derajat dan 180 derajat.

 Sektoral
 
Antenna sektoral seperti hal-nya Antenna Omnidirectional mempunyai polarisasi vertikal & dirancang untuk digunakan pada base stasion (BTS) tempat Akses Point berada.
Berbeda dengan antenna omnidirectional yang dapat memberikan servis dalam jangkauan 360 derajat. Antenna sektoral hanya memberikan servis pada wilayah/ sektor yang terbatas. Biasanya 45-180 derajat saja. Keuntungan yang diperoleh dengan membatasi wilayah servis tersebut, antenna sektoral mempunyai gain yang lebih besar daripada antenna omnidirectional. Biasanya antenna sektoral mempunyai gain antara 10-19 dBi. 

Parabola


Antenna Parabola biasanya mempunyai penguatan minimal sekitar 18-28 dBi. Tampak pada gambar samping sebuah antenna parabola dengan polarisasi horizontal yang biasa digunakan untuk komunikasi point to point (P2P).
Menggunakan antenna 24dBi untuk jarak dekat tidaklah effektif. Saran bagi para pengguna WLAN, sebaiknya di gunakan antenna dengan gain secukupnya supaya reliabilitas tetap tinggi dari gangguan mekanik, seperti antenna tergeser dll.

Grid

termasuk dalam jenis parabolic karena berdasarkan pantulan dan penguatan frekuensi yang terfokus pada satu titik. Jenis antena ini adalah yang paling baik penguatan sinyalnya. Jarak bisa jauh bisa mencapai 20 km.

 Yagi

pertama kali ditemukan oleh orang Jepang, Yagi. Pada mulanya digunakan untuk radio komunikasi, namun pada perkembangannya bisa diaplikasikan untuk kebutuhan wireless. Jarak tangkap kurang lebih 1-2 km.

Sumber : wirayuda13.blogspot.com/2012/12/macam-macam-antena-wireless.html

Security Wireless

Pengaturan Keamanan Wireless

Saat ini perkembangan teknologi wireless sangat signifikan sejalan dengan kebutuhan sistem informasi yang mobile. Banyak penyedia jasa wireless seperti hotspot komersil, ISP, Warnet, kampus-kampus maupun perkantoran sudah mulai memanfaatkan wireless pada jaringan masing masing, tetapi sangat sedikit yang memperhatikan keamanan komunikasi data pada jaringan wireless tersebut. Jaringan Wireless memiliki lebih banyak kelemahan dibandingkan dengan jaringan kabel.

Kelemahan jaringan wireless secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan pada konfigurasi dan kelemahan pada jenis enkripsi yang digunakan. Berikut adalah kegiatan atau aktifitas yang dilakukan untuk pengamanan jaringan wireless WEP (Wired Equivalent Privacy), WPA( WI-FI Protected Access), MAC Filtering.


WEP (Wired Equivalent Privacy)
WEP adalah suatu metode pengamanan jaringan nirkabel, merupakan standar keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wirelessEnkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke klien maupun access point. Kunci ini harus cocok dari yang diberikan akses point ke client, dengan yang dimasukkan client untuk authentikasi menuju access point, dan WEP mempunyai standar 802.11b.

Alasan Memilih WEP - WEP merupakan sistem keamanan yang lemah. Namun WEP dipilih karena telah memenuhi standar dari 802.11 yakni :
  • Exportable 
  • Reasonably strong 
  • Self-Synchronizing 
  • Computationally Efficient 
  • Optional.
Fungsi WEP - WEPini dapat digunakan untuk verifikasi identitas pada authenticating station. WEP dapat digunakan untuk data encryption.

Proses WEP


Kelebihan WEP - Saat user hendak mengkoneksikan laptopnya, user tidak melakukan perubahan setting apapun, semua serba otomatis, dan saat pertama kali hendak browsing, user akan diminta untuk memasukkan Username dan password Hampir semua komponen wireless sudah mendukung protokol ini. 9.

Kelemahan WEP - 
Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat dipecahkan.WEP menggunakan kunci yang bersifat statisMasalah initialization vector (IV) WEPMasalah integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC-32).


WPA (WI-FI Protected Access)

Suatu sistem yang juga dapat diterapkan untuk mengamankan jaringan nirkabel. Metode pengamanan dengan WPA ini diciptakan untuk melengkapi dari sistem yang sebelumnya, yaitu WEP. WPA mengimplementasikan layer dari IEEE, yaitu layer 802.11i. Nantinya WPA akan lebih banyak digunakan pada implementasi keamanan jaringan nirkabel.

Teknik WPA didesain menggantikan metode keamanan WEP, yang menggunakan kunci keamanan statik, dengan menggunakan TKIP (Temporal Key Integrity Protocol) yang mampu berubahsecara dinamis. Protokol TKIP akan mengambil kunci utama sebagai starting point yang kemudian secara reguler berubah sehingga tidak ada kunci enkripsi yang digunakan dua kali.

Kelebihan WPA - Meningkatkan enkripsi data dengan teknik Temporal Key Integrity Protocol (TKIP). enkripsi yang digunakan masih sama dengan WEP yaitu RC4, karena pada dasarnya WPA ini merupakan perbaikan dari WEP dan bukan suatu level keamanan yang benar – benar baru, walaupun beberapa device ada yang sudah mendukung enkripsi AES yaitu enkripsi dengan keamanan yang paling tinggi.

Kelemahan WPA - Kelemahan WPA sampai saat ini adalah proses kalkulasi enkripsi/dekripsi yang lebih lama dan data overhead yang lebih besar. Dengan kata lain, proses transmisi data akan menjadi lebih lambat dibandingkan bila Anda menggunakan protokol WEP Belum semua wireless mendukung, biasanya butuh upgrade firmware, driver atau bahkan menggunakan software tertentu.


MAC Filter
MAC Address Filtering merupakan metode filtering untuk membatasi hak akses dari MAC Address yang bersangkutanHampir setiap wireless access point maupun router difasilitasi dengan keamanan MAC Filtering. MAC filters ini juga merupakan metode sistem keamanan yang baik dalam WLAN, karena peka terhadap jenis gangguan seperti:pencurian pc card dalam MAC filter dari suatu access pointsniffing terhadap WLAN.

Fungsi MAC - Filter MAC filter fungsinya untuk menseleksi komputer mana yang boleh masuk kedalam jaringan berdasarkan MAC Address. Bila tidak terdaftar, tidak akan bisa masuk ke jaringan MAC filter Address akan membatasi user dalam mengakses jaringan wireless. Alamat MAC dari perangkat komputer user akan didaftarkan terlebih dahulu agar bisa terkoneksi dengan jaringan wireless.

Kelemahan MAC - Filter MAC Address bisa di ketahui dengan software kisMAC. Setelah diketahui MAC Address bisa ditiru dan tidak konflik walau ada banyak MAC Address sama terkoneksi dalam satu AP.


Sumber : http://www.rieztoshare.blogspot.com/2013/04/jenis-keamanan-jaringan.html