Cara Kerja Printer Laser
Kemudian printer menyorotkan sinar laser yang sangat kecil melewati permukaan photoreceptor drum untuk membentuk image tulisan atau gambar sesuai dengan data yang dikirim oleh komputer, berupa satu garis horizontal pada satu waktu.
Sinar laser menyorotkan cahaya pada Photoreceptor Drum untuk membentuk titik dan mematikan cahaya untuk tempat kosong per halaman. Sinar laser tidak bergerak dengan sendirinya namun sinar laser itu dipantulkan melalui cermin yang bisa bergerak sendiri. Sinar laser ini pasti berhenti pada titik di photoreceptor drum dan membentuk image electrostatic. Bagian permukaan drum yg terkena sinar laser yang berubah menjadi bermuatan negatif.
Setelah pola image lengkap, serbuk toner yang tersimpan di Toner hopper (di dalam cartridge) diambil oleh Unit Developer (Magnetic Sleeve) . Toner yang bermuatan positif melekat pada area Photoreceptor Drum yang telah membentuk image electrostastik, yaitu bagian Photoreceptor Drum yg terkena sinar laser (muatan negativ) (hukum alam positf akan mendekat pada negatif)
Lembar kertas (dengan muatan negatif yang lebih kuat dari Photoreceptor Drum) bergerak sepanjang sabuk dan roll diatas drum yang telah dibubuhi serbuk toner yang berpola. Kertas mendorong bubuk toner dari drum untuk berpindah melekat pada kertas sehingga pola image berserbuk toner berpindah pada kertas dan siap untuk difinishing pada Fuser.
Toner yang tidak menempel pada kertas dan masih melekat pada OPC Drum akan dihapus oleh Wiper Blade dan kemudian masuk ke dalam Waste Bin (Pembuangan)
Fuser (Pemanas)
Fuser mengeringkan serbuk toner yang telah berbentuk image pada kertas agar kuat melekat pada kertas. Kemudian kertas yang telah tercetak dikeluarkan menuju tray pengeluaran kertas pada printer.
Sedangkan bagian yg memancarkan sinar laser yg kita bahas di bagian atas adalah :
Laser Scanner Assembly
Laser Scanner biasanya terdiri dari 3 unit bagian :
1. Laser
2. Cermin berputar
3. Lensa
Unit laser menerima data gambar maupun text dari komputer, lalu data tersebut dipancarkan ke drum berupa titik-titik yang membentuk text atau gambar, bertahap secara horizontal pada drum.
Demikian Cara Kerja Printer Laser, semoga menjadi tambahan wawasan untuk kita semua...
Cara Kerja DVD atau CD Player
Cara Kerja DVD Player tak ada bedanya dengan cara kerja CD Player , karena keduanya memiliki komponen optik yang mampu menyorotkan
sinar laser berwarna merah ke arah permukaan piringan, atau tepatnya ke
permukaan layer dari suatu piringan CD maupun DVD.

DVD player mampu menguraikan (decode)
data video MPEG-2 yang diubah menjadi video komposit standar, agar dapat
dinikmati pada pesawat televisi, begitu juga dengan proses decoding
audionya diterjemahkan oleh prosesor Dolby untuk dikirim menjadi sinyal
audio yang berujung di perangkat speaker.
Ada tiga komponen yang sangat mendasar dan paling diperlukan untuk sebuah DVD Player, seperti:
1.Motor penggerak putaran piringan yang
berfungsi untuk mengontrol setiap gerakan putar dengan tingkat akurasi
yang sangat presisi. Motor ini sangat membantu proses pembacaan trak
yang memiliki putaran antara 200 sampai dengan 500 RPM.
2.Sebuah laser dan lensa yang menjadi
perangkat utama dalam memfokuskan pembacaan data dari piringan
menggunakan penembakan sistem laser , biasanya laser ini sangat
kompatibel dengan jenis piringan CD. Kalau CD bekerja pada laser dengan
panjang gelombang 780 nanometer, sedangkan untuk DVD pada 635 atau 650
nanometer.
3.Trak mekanik (tracking mechanism) yang
merupakan perangkat bantu yang bertugas menggerakkan laser beam
mengikuti gerak trak beralur spiral dari setiap piringan. Sistem
tracking ini mampu bergerak dengan resolusi tingkat mikron.
Didalam DVD Player terdapat komponen
berbasis teknologi komputer yang dikemas dalam blok data berbentuk IC
(Integrtated Circuit), dimana salah satunya mengarah ke modul DAC
(Digital Analog Converter) yang memang berfungsi untuk menangani data
audio dan video, atau bahkan langsung menuju ke komponen dengan format
digital, seperti data video digital .
Prinsip kerja DVD Player yang paling
fundamental terletak pada pemfokusan dari laser ketika melakukan
pembacaan pit-pit dijalur trak, karena titik kerjanya harus dapat
terfokus pada setiap permukaan bidang pantul. Ini sangat menentukan
terutama waktu menjalankan jenis piringan DVD yang memiliki double-layer
, karena dalam satu muka terdapat dua lapis reflektor yang
masing-masing memiliki jarak yang berbeda, sehingga titik fokusnya juga
tidak sama. Untuk lapis pertama dibuat sebagai bidang reflektif
semi-transparan, dimana laser juga harus mampu menembusnya ketika
membaca data pada layer inti yang berada di lapis kedua.
Setiap sorotan laser akan langsung
mengenai lapisan pemantul bahan polycarbonate dari piringan DVD ,
kemudian dipantulkan kembali ke komponen opto-electronic yang bertugas
mendeteksi setiap perubahan cahaya yang dipantulkan. Jadi dari
opto-electronic tersebut kemudian diterjemahkan menjadi kode-kode binary
yang biasa disebut bit.
Pekerjaan paling berat dalam sistem
pembacaan dari piringan DVD adalah pada saat menjaga posisi sorotan
laser yang harus tetap fokus ditengah-tengah jalur trak data.Tugas ini
dibebankan pada tracking system yang selalu bergerak kontinu dari tengah
ke pinggir piringan, sehingga akan terjadi pergeseran laser dari arah
dalam bergerak keluar secara linier. Kecepatan dari pembacaan datanya
juga berlangsung konstan, ini dapat kita buktikan melalui gerakan motor
spindle yang berputar semakin lambat ketika mata laser mulai menuju ke
pinggir piringan DVD.
Spindle memiliki sebuah penggerak yang disebut spindle motor, yang
berfungsi untuk memutar pelat hard disk dalam kecepatan tinggi.
Perputaran ini diukur dalam satuan rotation per minute (RPM). Makin
cepat putaran tiap menitnya, makin bagus kualitas hard disk tersebut.
Ukuran yang lazim kita dengar adalah 5400, 7200, atau 10.000RPM.
Sebuah peranti baca-tulis elektromagnetik yang disebut dengan heads ditempatkan pada kedua permukaan pelat. Heads berukuran kecil ini ditempatkan pada sebuah slider, sehingga heads bisa membaca data/informasi yang tersimpan pada pelat dan merekam informasi ke dalam pelat tersebut.
Slider ini dihubungkan dengan sebuah lengan yang disebut actuator arms. Actuator arms ini sendiri dipasang mati pada poros actuator, di mana seluruh mekanisme gerakan dari actuator ini dikendalikan oleh sebuah papan pengendali (logic board) yang mengomunikasikan setiap pertukaran informasi dengan komponen komputer yang lainnya. Antara actuator dengan karena keduanya dihubungkan dengan sebuah kabel pita tipis. Kabel inilah yang menjadi jalan instruksi dari dan ke dalam pelat hard disk.
Jumlah pelat masing-masing hard disk berbeda-beda, tergantung dari ukuran/daya tampung masing-masing pelat dan ukuran hard disk secara keseluruhan.
Sebuah pelat hard disk pada umumnya memiliki daya tampung antara 10 atau 20gigabyte (GB). Sebuah hard disk yang berkapasitas total 40GB berarti memiliki 2 pelat, sedangkan bila berukuran 30GB, ia memiliki dua buah pelat berukuran 10 dan 20GB atau tiga buah pelat berukuran 10GB. Masing-masing pelat hard disk mampu menangani/menampung puluhan juta bit data. Data-data ini dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok yang lebih besar, sehingga memungkinkan pengaksesan informasi yang lebih cepat dan mudah.
Masing-masing pelat memiliki dua buah head, satu berada di atas permukaan pelat, satunya lagi ada di bawah head. Dari sini ketahuan bahwa hard disk yang memiliki tiga buah pelat misalnya (rata-rata sebuah hard disk memang terdiri atas tiga pelat) memiliki total enam permukaan dan enam head.
Masing-masing pelat memiliki kemampuan merekam dan menyimpan informasi dalam suatu lingkaran konsentris yang disebut track (bayangkan track ini seperti lintasan dalam suatu arena perlombaan atletik).
Masing-masing track terbagi lagi dalam bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut sektor (sector). Nah, setiap sektor dalam tracktrack hard disk ini mampu menampung informasi sebesar 512 bytes.
Sektor-sektor dalam sebuah hard disk ini tidak dikelompokkan secara mandiri tetapi dikelompokkan lagi dalam sebuah gugusan yang lebih besar yang disebut cluster. Apa fungsi peng-cluster-an ini? Tak lain adalah untuk membuat mekanisme penulisan dan penyimpanan data menjadi lebih sederhana, lebih efisien, tidak berisiko salah, dan dengan demikian memperpanjang umur hard disk.
Sekarang kita ambil contoh ketika kita tengah menjalankan sebuah program spreadsheet pada komputer kita. Ketika kita memasukkan data ke dalam program spreadsheet, di sana terjadi ribuan atau bahkan jutaan pengaksesan disk secara individual. Dengan demikian, memasukkan data berukuran 20megabyte (MB) ke dalam sektor-sektor berukuran 512 byte jelas akan memakan waktu dan menjadi tidak efisien.
Cara Kerja Magnetic Disk
1. Representasi Data dan Pengalamatan
Data pada disk juga di block
seperti data pada magnetic tape. Pemanggilan sebuah block adalah banyaknya data
yang diakses pada sebuah storage device. Data dari disk dipindahkan ke sebuah
buffer pada main storage computer untuk diakses oleh sebuah program. Kemampuan
mengakses secara direct pada disk menunjukkan bahwa record tidak selalu diakses
secara sequential. Ada
2 teknik dasar untuk
pengalamatan data yang disimpan pada disk, yaitu :
1. Metode
Silinder;
Pengalamatan berdasarkan nomor
silinder, nomor permukaan dan nomor record. Semua track dari disk pack
membentuk suatu silinder. jadi bila suatu disk pack dengan 200 track
per-permukaan, maka mempunyai 200 silinder.
Bagian nomor permukaan dari
pengalamatan record menunjukkan permukaan silinder record yang disimpan. Jika ada 11
piringan, maka nomor permukaannya dari 0 – 19 (1 – 20). Pengalamatan
dari nomor record menunjukkan dimana record terletak pada track yang
ditunjukkan dengan nomor silinder dan nomor permukaan.
2. Metode
Sektor
Setiap
track dari pack dibagi ke dalam sektor-sektor. Setiap sektor adalah storage
area untuk banyaknya karakter yang tetap. Pengalamatan recordnya berdasarkan
nomor sektor, nomor track dan nomor permukaan. Nomor sektor yang diberikan oleh
disk controller menunjukkan track mana yang akan diakses dan pengalamatan
record terletak pada track yang mana.
Setiap
track pada setiap piringan mempunyai kapasitas penyimpanan yang sama, meskipun
diameter tracknya berlainan. Keseragaman kapasitas dicapai dengan penyesuaian
density yang tepat dari representasi data untuk setiap ukuran track. Keuntungan
lain pendekatan keseragaman kapasitas adalah file dapat ditempatkan pada disk
tanpa merubah lokasi nomor sektor (track atau cylinder) pada file.
2.
Movable-Head
Disk Access
Movable-head
disk drive mempunyai sebuah read/write head untuk setiap permukaan penyimpanan
recordnya. Sistem mekanik yang digunakan oleh kumpulan posisi dari access-arm
sedemikian sehingga read / write head dari pengalamatan permukaan menunjuk ke
track. Semua access-arm pada device dipindahkan secara serentak tetapi hanya
head yang aktif yang akan menunjuk ke permukaan.
3. Cara
Pengaksesan Record yang Disimpan pada Disk Pack
Disk
controller merubah kode yang ditunjuk oleh pengalamatan record dan menunjuk
track yang mana pada device tempat record tersebut. Access arm dipindahkan,
sehingga posisi read / write head terletak pada silinder yang tepat.
Read
/ write head ini menunjuk ke track yang aktif. Maka disk akan berputar hingga
menunjuk record pada lokasi read / write head. Kemudian data akan dibaca dan
ditransfer melalui channel yang diminta oleh program dalam komputer.
ACCESS TIME
= SEEK TIME (pemindahan arm ke
cylinder)
+
HEAD ACTIVATION TIME (pemilihan track)
+ ROTATIONAL
DELAY (pemilihan record)
+
TRANSFER TIME
§
Seek
Time
Adalah
waktu yang dibutuhkan untuk menggerakkan read / write head pada disk ke posisi
silinder yang tepat.
§
Head
Activational Time
Adalah
waktu yang dibutuhkan untuk menggerakkan read / write head pada disk ke posisi
track yang tepat.
§
Rotational
Delay (Lateney)
Adalah waktu
yang dibutuhkan untuk perputaran piringan sampai posisi record yang tepat.
§ Transfer Time
Adalah waktu
yang menunjukkan kecepatan perputaran dan banyaknya data yang ditransfer.
4. Fixed - Head Disk Access
Disk
yang mempunyai sebuah read / write head untuk setiap track pada setiap
permukaan penyimpanan, yang mekanisme pengaksesannya tidak dapat dipindahkan
dari cylinder ke cylinder.
ACCESS
TIME =
HEAD-ACTIVATION TIME + ROTATIONAL DELAY + TRANSFER TIME
Banyaknya
read / write head menyebabkan harga dari fixed-head disk drive lebih mahal dari
movable-head disk drive. Disk yang menggunakan fixed-head disk drive mempunyai
kapasitas dansdensity yang lebih kecil dibandingkan dengan disk yang
menggunakan movable-head disk drive.
5. Organisasi Berkas dan Metoda Akses pada Magnetic Disk
Untuk membentuk suatu berkas di dalam magnetic disk bisa dilakukan secara sequential, index-sequential ataupun direct. Sedangkan untuk mengambil suatu data dari berkas yang disimpan dalam disk, bisa dilakukan secara langsung dengan menggunakan direct access method atau dengan sequential access method (secara sequential).Cara Kerja Hard Disk
Sebuah peranti baca-tulis elektromagnetik yang disebut dengan heads ditempatkan pada kedua permukaan pelat. Heads berukuran kecil ini ditempatkan pada sebuah slider, sehingga heads bisa membaca data/informasi yang tersimpan pada pelat dan merekam informasi ke dalam pelat tersebut.
Slider ini dihubungkan dengan sebuah lengan yang disebut actuator arms. Actuator arms ini sendiri dipasang mati pada poros actuator, di mana seluruh mekanisme gerakan dari actuator ini dikendalikan oleh sebuah papan pengendali (logic board) yang mengomunikasikan setiap pertukaran informasi dengan komponen komputer yang lainnya. Antara actuator dengan karena keduanya dihubungkan dengan sebuah kabel pita tipis. Kabel inilah yang menjadi jalan instruksi dari dan ke dalam pelat hard disk.
Jumlah pelat masing-masing hard disk berbeda-beda, tergantung dari ukuran/daya tampung masing-masing pelat dan ukuran hard disk secara keseluruhan.
Sebuah pelat hard disk pada umumnya memiliki daya tampung antara 10 atau 20gigabyte (GB). Sebuah hard disk yang berkapasitas total 40GB berarti memiliki 2 pelat, sedangkan bila berukuran 30GB, ia memiliki dua buah pelat berukuran 10 dan 20GB atau tiga buah pelat berukuran 10GB. Masing-masing pelat hard disk mampu menangani/menampung puluhan juta bit data. Data-data ini dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok yang lebih besar, sehingga memungkinkan pengaksesan informasi yang lebih cepat dan mudah.
Masing-masing pelat memiliki dua buah head, satu berada di atas permukaan pelat, satunya lagi ada di bawah head. Dari sini ketahuan bahwa hard disk yang memiliki tiga buah pelat misalnya (rata-rata sebuah hard disk memang terdiri atas tiga pelat) memiliki total enam permukaan dan enam head.
Masing-masing pelat memiliki kemampuan merekam dan menyimpan informasi dalam suatu lingkaran konsentris yang disebut track (bayangkan track ini seperti lintasan dalam suatu arena perlombaan atletik).
Masing-masing track terbagi lagi dalam bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut sektor (sector). Nah, setiap sektor dalam tracktrack hard disk ini mampu menampung informasi sebesar 512 bytes.
Sektor-sektor dalam sebuah hard disk ini tidak dikelompokkan secara mandiri tetapi dikelompokkan lagi dalam sebuah gugusan yang lebih besar yang disebut cluster. Apa fungsi peng-cluster-an ini? Tak lain adalah untuk membuat mekanisme penulisan dan penyimpanan data menjadi lebih sederhana, lebih efisien, tidak berisiko salah, dan dengan demikian memperpanjang umur hard disk.
Sekarang kita ambil contoh ketika kita tengah menjalankan sebuah program spreadsheet pada komputer kita. Ketika kita memasukkan data ke dalam program spreadsheet, di sana terjadi ribuan atau bahkan jutaan pengaksesan disk secara individual. Dengan demikian, memasukkan data berukuran 20megabyte (MB) ke dalam sektor-sektor berukuran 512 byte jelas akan memakan waktu dan menjadi tidak efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar